IDEN
Perkembangan Ekonomi Syariah di Jawa Barat Bisa Jadi Referensi Daerah Lain
21 July 2020

Jakarta, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sedang menyusun laporan perkembangan ekonomi syariah berbasis daerah 2019/2020. Dari semua daerah yang dikerjakan, Jawa Barat adalah daerah yang menjadi pilot project yang pengerjaannya hampir rampung.

Direktur Bidang Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat menyampaikan dari laporan perkembangan ekonomi syariah Jawa Barat ini bisa menjadi referensi untuk daerah lain untuk melakukan hal yang sama dalam mengembangkan ekonomi syariah.

Dalam laporan tersebut, diantaranya menjelaskan perihal regulasi dan rencana pembangunan daerah sektor ekonomi syariah di Jawa Barat lewat Peraturan Daerah (Perda) ataupun Peraturan Gubernur (Pergub).

“Contohnya, Perda No.13 Tahun 2015 tentang Pembinaan dan Pengawasan Produk Barang Higienis dan Halal. Begitu juga Pergub Tim Percepatan Pariwisata Halal. Serta, Roadmap Pengembangan Ekonomi Syariah Provinsi Jawa Barat,” ujar Emir, dalam Webinar bertema Bangun Daerah dengan Ekonomi Syariah yang diselenggarakan KNEKS, Jumat (17/7).

Dalam laporan ini juga, KNEKS menyoroti program pemerintah daerah Jawa Barat terkait industri halal, baik itu makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata halal.

Jawa barat merencanakan sentra sektor makanan halal di Cirebon, Depok, dan Bogor dengan cara menggiatkan program sertifikasi makanan halal. Lalu, sentra fesyen muslim akan dipusatkan di Bandung. Pariwisata halal juga dikembangkan, terlebih bila berkaca pada jumlah wisatawan asing asal Timur Tengah yang meningkat.

Begitu pun dari segi pengembangan UMKM dan ekonomi pesantren. Misalnya, program One Pesantren One Product (OPOP) yang merupakan program mencetak pesantren mandiri melalui pemberdayaan ekonomi.

Laporan ini juga menyajikan data jumlah usaha dengan sertifikasi halal Jawa Barat, serta kontribusinya terhadap ekonomi daerah. Kemudian, bagi para calon investor, laporan ini juga memberikan informasi peluang investasi di Jawa Barat yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BAPPEDA Jawa Barat yang diwakili oleh Iendra Sofyan (Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam)  mengungkapkan potensi yang dimiliki Jawa Barat untuk mengembangkan ekonomi syariah cukup jelas.

“Pertama, Jawa Barat merupakan satu dari 13 provinsi yang dipersiapkan menjadi destinasi wisata halal. Kedua, Jawa Barat sebagai poros pengembangan ekonomi syariah karena memiliki 15 persen dari total pesantren nasional,” tutur Iendra.

Kemudian yang ketiga, 97 persen penduduk Jawa Barat penganut Islam. Terakhir, terdapat 404 kantor cabang bank syariah di Jawa Barat.

Meski begitu, diakui Iendra ada sejumlah tantangan yang dihadapi, antara lain regulasi dan tata kelola yang belum mendukung, stagnasi ekonomi syariah, kompetisi pasar halal global, stakeholders dan sustainability, serta infrastruktur dan sumber daya manusia yang belum mumpuni.

Iendra menambahkan, ke depan salah satu yang mesti digerakkan adalah bagaimana UMKM syariah membiasakan diri dengan era digital.

Penulis: Aldi, Andika, Ishmah
Redaktur Pelaksana: Iqbal

Berita Lainnya