IDEN
Kunjungi Modern Halal Valley Cikande, KNEKS Kuatkan Percepatan Pengembangan KIH
12 May 2021

Jakarta, KNEKS - Dalam rangka mengakselerasi pengembangan kawasan industri halal (KIH) di tanah air, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita bersama sejumlah pimpinan kementerian/lembaga melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri Halal (KIH) Modern Halal Valley di Cikande, Serang Banten pada Senin, (11/05). Klaster industri halal ini akan menjadi yang terintegrasi pertama dan terbesar se-Indonesia dengan luas mencapai 500 hektare (ha).

Agus berkomitmen untuk mempercepat realisasi KIH di berbagai wilayah, dan salah satunya adalah Modern Halal Valley ini.  "Adapun fasilitas pendukung yang telah ada dan akan tersedia di KIH Modern Cikande antara lain proses yang terintegrasi berserta fasilitas pendukung, pusat penelitian dan pengembangan, politeknik teknologi pangan, sistem manajemen mutu halal, lembaga pembiayaan syariah, serta pelabuhan. Selain itu, juga akan tersedia fasilitas kepabeanan," paparnya.

"Diharapkan, kawasan industri halal dapat menciptakan rantai nilai yang terintegrasi dari hulu sampai hilir sehingga akan memacu daya saing produk halal," kata Menperin Agus.

Direktur Industri Produk Halal - Komite Nasional Ekonomi & Keuangan Syariah (KNEKS), Afdhal Aliasar menyatakan pihaknya sejak awal terus mendorong proses tumbuh & penetapan KIH.

“KNEKS akan terus mendorong agar KIH yang telah ada bisa ditingkatkan statusnya menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri berbasis halal, sehingga bisa lebih banyak insentif yang diberikan.  Pelaku industri dan investor yang ingin berkomitmen dengan halal perlu diberikan kemudahan untuk masuk dalam kawasan tersebut.” Ujar Afdhal

Dalam kesempatan ini, Afdhal juga menyampaikan pentingnya suatu Masterplan Industri Halal Nasional yang bisa memberikan arah dan menjadi acuan bersama bagi seluruh pelaku industri dan ekosistem yang lebih luas dalam mengembangankan industri halal.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala BPJPH Mastuki menyatakan mendukung penuh, dan bersama dengan LPH, MUI, dan instansi lain siap bekerja sama untuk memastikan pelayanan halal yang dilaksanakan secara terintegrasi di KIH berjalan dengan baik.

"Fasilitas terintegrasi itu komitmen yang bagus dari pengelola KIH. Kami siap berkolaborasi untuk memberikan layanan sertifikasi halal secara khusus dalam satu atap layanan," ujar Mastuki. 

Menteri Perindustrian juga menyampaikan harapannya agar komitmen untuk mengembangkan industri halal nasional beserta kawasannya ini juga bisa menyebar ke banyak kementerian & lembaga, khususnya melalui KNEKS. "Tentunya, dalam mempercepat pengembangan KIH, kami tidak bisa sendiri. Kami akan kerja sama dengan berbagai  pihak, termasuk merumuskan roadmap-nya," tutur Menperin.

Kunjungan ke lokasi KIH seluas 500 ha itu untuk memastikan infrastuktur yang akan dibangun telah memenuhi syarat sebagai kawasan halal. Baik dry port, water treatment, pembuangan limbah, drainase, dan lain-lain. Begitu juga tenant yang akan dilibatkan tidak hanya pengusaha besar, tapi termasuk pelaku UMK.

Turut hadir dalam kunjungan itu selain Menteri Perindustrian adalah Dirjen Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto, Sekjen Kemenperin Dody Widodo, Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Gati Wibawaningsih, Direktur Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar, Plt. Kepala BPJPH Mastuki, Pimpinan Dewan Halal Nasional MUI Muslih, dan sejumlah pejabat serta pengelola Modern Halal Valley.

Penulis: Khairana Izzati
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain

Berita Lainnya