JAKARTA, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sudah merampungkan Rencana Implementasi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) untuk empat tahun ke depan. Direktur Eksekutif KNKS, Ventje Rahardjo mengungkapkan, ada 48 inisiatif strategis dalam implementasi ini yang akan dikerjakan pada periode 2020-2024.
“KNKS dalam hal ini (Rencana Implementasi MEKSI, Red) bertindak sebagai penengah, koordintaror, atau mungkin istilahnya KNKS menjahit semua insisitif yang ada di dalam pekerjaan pihak-pihak yang tertuang dalam implementasi ini dan kita kerjakan bersama,” tutur Ventje, saat Rapat Koordinasi Badan Wakaf Indonesia (BWI), di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (11/12).
Lebih dari 80 stakeholders yang terlibat dan lima kali Focus group discussion (FGD) dalam pembentukan implementasi tersebut, termasuk salah satunya adalah BWI. KNKS memetakan semua hasil dari pertemuan itu. “Terima kasih kepada BWI yang secara disiplin hadir dalam tiap FGD,” sambung Ventje.
Langkah KNKS selanjutnya agar Rencana Implementasi MEKSI bisa dijalankan adalah meminta persetujuan seluruh Dewan Pengarah KNKS, serta Ketua KNKS yang diketuai langsung Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, Ventje menjelaskan Rencana Implementasi MEKSI 2020-2024 merupakan turunan dari bidang kerja pengembangan ekonomi syariah. Akan ada beberapa inisiatif strategis yang paling menonjol di antaranya membangun Indonesia halal value chain, ekonomi digital, ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan keuangan syariah.
Selain itu, Ventje menyampaikan sederet program dan proyek-proyek yang dikerjakan dalam periode yang sudah disepakati pada 2020-2024. Setiap tahunnya akan dijelaskan apa saja yang telah dikerjakan dan dicapai setiap periode.
Nantinya, KNKS secara teratur akan bertemu setiap stakeholders yang terlibat dalam implementasi untuk melihat perkembangannya. Apakah ada yang perlu dipercepat atau dieskalasi ke level Dewan Pengarah KNKS, hingga ke level Ketua Harian KNKS.
Penulis: Aldiansyah Nurrahman, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal